Sunday, January 1, 2017

Peran Ibu Cerdas, Mendidik Anak di Era Digital


Assalamualaikum bunda 😊
Hari minggu kemarin tepatnya tanggal 18 Desember 2016 saya menghadiri acara "Seminar Parenting" di balai desa. tema nya adalah "Peran Orangtua Cerdas Dalam Mendidik Anak di Era Digital" nah sekarang saya akan membagi ilmu yang sudah saya rangkum dari narasumber psikolog di seminar parenting tersebut.

Para orangtua tentu sudah paham tentang sisi positive kemajuan teknologi zaman now. ada banyak hal yang bisa kita lakukan dengan praktis dan efesien hanya dengan bermodalkan smartphone plus internet. tapi tidak dengan anak-anak. anak lebih rentan terkena dampak negatifnya karena belum mengerti betul baik apa buruk, selain itu sifat anak kecil yang mudah meniru ikut mempengaruhi. lalu bagaimana agar kita dapat menikmati kelebihan si "Teknologi Era Digital" ini tanpa harus anak kita berjerumus ke hal negatif?
jangan kan gadget, tontonan televisi pun sekarang banyak yang tidak mendidik. bener kan?

Di bawah ini ada beberapa dampak negatif bagi perkembangan & prilaku anak, jika tontonan televisi, video games, internet digunakan berlebihan,

  • Meninggalkan Isolasi Sosial Anak, Gangguan stres, Kesepian dan Depresi. karena anak sibuk seharian dengan gadget nya, mereka bahkan malas untuk bermain di luar bersam teman-temanya akibatnya jika ia merasa jenuh atau bosan, ia tidak memiliki teman dan merasa kesepian bahkan sampai depresi.

      • Terjadi Degradasi Nilai Moral Terhadap Sosok Wanita kita pasti sudah tahu banyak game online yang menampilkan sosok wanita dengan penampilan yang seksi, secara tidak langsung ini bisa menjadikan perempuan di anggap rendah atau murahan atau pelecehan terhadap perempuan scara tidak langsung.

        • Memiliki Niali Rendah di Sekolah keasyikan menonton tv samapai lupa belajar atau bermain game online, membuat efek ketagihan pada anak, jika ini tidak dikontrol anak-anak akan malas belajar merasa belajar itu hal yang membosankan.

          • Kesehatan Bermasalah Seperti Obesitas, atau Penurunan Berat Badan Secara Drastis, Kurang Tidur. bener ga? kalo lagi anteng dengan gadget atau televisi anak-anak atau pun orangtuanya, hehe... biasanya jadi suka ngemil atau bahkan sampai lupa makan pada waktunya.

            • Mempengaruhi Cara Diri dan Penampilan, Terobsesi Tubuh Langsing atau Sempurna. sekarang film2 di televisi banyak sekali yang menampilkan sosok yang sempurna, cantik , langsing, bagi anak2 terutama remaja mungkin itu adalah hal yang keren dan ingin sekali mereka tiru. ini juga tidak baik karena secara tidak langsung anak merasa selalu tidak puas dengan kekurangan fisiknya, tidak bersyukur atau malah minder.

              • Agresif atau Berprilaku Kasar . anak yang sering melihat tontonan gulet di televisi atau video games biasanya akan berprilaku agresif dan kasar. lebih parahnya membuka kesempatan anak menjadi si pem'bully. jika anak sedang anteng dengan tontonannya, kita paksa berhenti biasanya mereka akan marah atau berontak. untuk mengatasi ini hentikan secara perlahan, dengan memberinya jatah waktu dan memantau apa saja yang ia mainkan di gadgetnya.

              Dampak Negative yang Berkelanjutan........
              • Mempengaruhi Anak Tentang Identitas Jenis Kelamin dan Peran Gender Mereka. di televisi sekarang banyak sekali, peran yang kurang mendidik seperti peran ke'bodohan, kejelekan, bahkan banci yang selalu di anggap lucu. sehingga memungkinkan anak-anak bisa menirukan hal tersebut.

                • Berkurangnya Produktivitas Kerja. malas ngapa-ngapain maunya gadget melulu, dapat mengurangi kreatifitas anak, gerak, dan kualitas daya imajinasinya.

                  • Jaringan Sosial Internet Dapat Membahayakan Zona Privasi Seseorang. nah ini dia yang paling umum terjadi, banyak sekarang anak SD pun sudah punya medsos padahal secara umum pengguna medsos seperti FB ada batasan usianya. seperti kita tahu anak-anak masih belum bisa membedakan mana yang baik/buruk. apa-apa di unggah, apa-apa di update. salah satu faktor yang dapat membuka kesempatan sexting/berkomunikasi dengan predator seksual bahkan penculikan.

                    • Cyberbully atau Pelecehan Seksual Secara Online. di dunia maya kita bebas meng'ekspresikan apapun termasuk pendapat. tapi bagaimana jika pendapat kita ini justru menimbulkan yang namanya cyberbully? atau pelecehan seksual secara online yang marak terjadi, terlebih anak-anak yang rasa ingin tahunya tinggi.

                      • Membuka Kesempatan Sexting. Sexting adalah tindakan mengirim SMS, foto, maupun video cabul lewat HP (ponsel) seperti saling kirim foto 'panas', Begitu suatu foto terkirim lewat HP. kalau ini sampai kepada sama anak dibawah umur, ini sangat berbahaya. mereka mungkin penasaran dan ingin mengetahui lebih.

                        • Membuka Resiko Berkomunikasi Dengan Predator Seksual. semakin banyaknya predator seksual yang berkeliaran di medsos, bahkan iklan2 yang sudah legal sekalipun. saran saya jika anak masih dibawah umur jangan biarkan ia memiliki medsos pribadi, bisa pakai fb/bbm orangtuanya, agar mudah terkontrol dengan melihat riwayat dan dengan siapa ia berinteraksi.

                          Pengaruh Negatif lainnya...
                          • mempengaruhi perkembangan motorik anak (2, 5-12th)
                          • mempengaruhi perkembangan fisik (obesitas/terlalu kurus, agresif/hiper)
                          • mempengaruhi perkembangan neuorologi (stimulasi otak direkam dalam memori anak)
                          • mempengaruhi perkembangan kognitif (pola pikir dan logika anak)
                          • mempengaruhi perkembangan moral (tontonan bully)
                          • mempengaruhi perkembangan bahasa (lambat bicara/berpikir)
                          • mempengaruhi perkembangan sosial (emosi, respon)
                          • mempengaruhi identitas gender (tontonan peran sosial terhadap identitas seksualnya)
                          •   
                          Kecanduan Pornografi lebih berbahaya dari Kecanduan Narkoba

                          • Adiksi internet pada anak dapat membuka peluang sebagai pintu masuknya pornografi internet melalui medsos.
                          • Saat ini epidemic adisi pada internet tidak dapat dilepaskam dengan adiksi terhadap pornografi.
                          • Secara statistic, anak yang kecanduan internet memiliki peluang terbesar untuk terekspos pornografi sejak dini. banyak orang tua tidak menyadari, anak mendapatkan bahaya informasi pornografi.
                          • yang paling mengejutkan adalah prilaku adiksi ditemukan pada anak berusia 12 tahun ke bawah
                          • anak-anak ini menggunakan teknologi media untuk menonton pornografi, menjadi ketergantungan, dan akhirnya mengaplikasikan kegiatan seksual tersebut dibawah umur
                          • hal tersebut akan meningkatkan tingkat kehamilan diluar nikah, PMS dan aborsi pada usia pra remaja (10-12 thn) dan remaja
                          • tidak hanya menghancurkan masa depan namun juga budaya. segala ketergantungan  ini, dapat merusak karier, memicu maraknya kejahatan seksual, merusak kondisi keuangan dan pernikahan individu

                          Jika Anak Sudah Kecanduan Internet ataupun Video Games
                          • Prilaku tak terkontrol
                          • Menunjukan Euphoria saat di depan Gadget dan Aktifitas Internet
                          • Menelantarkan Teman dan Keluarga
                          • Prilaku Kurang tidur untuk tetap Online
                          • Ada Perubahan Fisik Seperti Berat Badan, Masalah Kesehatan lainnya Seperti Sakit Punggung, Sakit Kepala
                          • Menghindari Aktivitas lain yang Menyenangkan  

                          Survey Membuktikan, 
                          • Indonesia negara pengguna internet dan media terbesar di asia [pengguna internet di indonesia rata-rata 3-5/jam sehari]
                          • Saat ini anak-anak menonton rata-rata 25 jam perminggu atau 3,5 jam perhari untuk balita
                          • Sedangkan anak SD dan remaja bermain dengan gadget mereka 9 jam perhari
                          Semakin canggihnya gadget nya, semakin memudahkan kita dalam melakukan banyak hal. memang benar banyak hal positif yang bisa kita manfaatkan. televisi, video games, gadget bukanlah hal yang asing lagi, keberadaanya pun mudah di dapat dan hampir ada dimana-mana.

                          Positifnya anak-anak jadi belajar hiteck, alias ga gaptek. tapi bagaimana jika anak terobsesi sekali dengan gadget? sudahkah kita perhatikan? atau malah parents, berlomba-lomba memfasilitasi gadget pada anak? semakin terbaru semakin canggih dan kece. yang penting dari gadget adalah kegunaanya, tentunya yang positive. tidak semua anak mengerti mana hal yang baik atau tidak baik. karenanya, kita sebagai orang tua wajib membimbing anak-anak sedini mungkin.

                          Beri Anak Arahan
                          Anak bermain internet boleh-boleh saja, secara zaman terus berkembang dan calon generasi berikutnya harus lebih smart alias gak gaptek. tapi jangan sampai kebablasan, ada baiknya kita memberikan arahan ke pada anak sebelum mereka bermain dengan smartpohe [bukan berarti melarang total ya bunda]. seperti, menjelaskan beberapa kejahatan di medsos, gambar pornografi yang tidak boleh dilhat dan sejenisnya. pengarahan lebih di berikan kususnya anak remaja yang sulit di nasehati. usahakan orangtua mengajak komunikasi dengan cara yang nyaman, asyik, layaknya teman curhat bukan nada mengomel atau menasehati. kita bisa pakai pengalaman orang lain atau lingkungan sekitar bagaimana akibat kejahatan di dunia maya, cybercrime, sexting dan sebagainya.

                          Berikanlah Jatah Waktu
                          Sehari paling baik untuk anak-anak balita adalah 45 menit 2x sehari. berilah jatah waktu untuk anak-anak ketika menonton televisi, bermain playstation, atau smartphone. sering seringlah mengajak anak bermain di luar seperti olahraga, memancing dan berkebun serta kegiatan yang menyenangkan lainnya. 

                          Awas Bahaya Pornografi/Sexting!
                          Membiarkan anak kita berselancar di internet terlalu lama itu berarti membuka kesempatan kejahatan sexting. Sexting adalah tindakan mengirim SMS, foto, maupun video cabul lewat HP (ponsel) seperti saling kirim foto 'panas'. ini sangat bahaya karena ini membuka peluang para predator seksual. rajinlah memantau anak, seperti menggunakan internet/smartphone untuk apa saja, tidak bermain game online dewasa [sekarang ini banyak sekali game online yang mengumbar pornografi atau bahkan tindak asusila].

                          Tunggu Sebelum Waktunya
                          Jika anak kita masi di bawah umur usahakan mereka tidak memiliki akun medsos seperti fb, insta dll. jika ingin memiliki fb bisa memakai fb orangtuanya. itu lebih baik agar aktivitas log nya dapat di lihat, dengan begitu lebih mudah di kontrol.

                          Bekali Iman yang Kuat
                          Hadapi virus kemajuan era digital dengan benteng iman yang kokoh. yang terpenting adalah bagaimana kita mendidik dengan baik anak kita sedini mungkin dengan menanam akhlak yang baik, insaallah ia tahu mana yang boleh dan tidak boleh. akhlak yang baik itu tidak langsung instan tapi dimulai dari orangtuanya dulu, keluarga dan lingkungannya.

                          ***

                          Main games boleh saja, tapi games yang mana dulu nih?
                          Ada games edukasi untuk anak-anak, ada juga games yang "dewasa" yang di mainkan anak-anak. seperti di dalamnya ada kekerasan, pelecehan seksual, judi online, dan banyak lagi.

                          Seperti yang saya bilang tadi, memang banyak sekali hal positif yang dapat kita manfaatkan di zaman digital ini, tetapi apapun itu jika dikonsumsi berlebihan efeknya tidaklah baik. tugas parents adalah menggiring anak kita ke lingkaran aman, bimbinglah ia dengan hal yang positif. yups, orangtua harus cerdas dan berakhlak, jangan mentang-mentang anak anteng main game atau nonton tv kita jadi lalai.

                          Lalu Bagaimana Jika Anak Kita Sudah Terlanjur Ketagihan Game Online?

                          Berikut Tipsnya yang sudah saya rangkum dari seminar parenting! 

                              TIPS Mengatasi anak yang Kecanduan Games




                              • Bicarakan Kepada Anak, menjelaskan bahwa 'berlebihan bermain games itu tidak baik' dengan bahasa yang mudah di mengerti anak. mengajaknya berkomunikasi, seperti permainan apa yang ia suka? lalu ajak keluar melakukan aktivitas keluarga bersama seperti olahraga, berenang, berkebun, untuk melupakan 'games' nya. biasanya jika anak terlalu sering bermain games itu mereka sedang merasa bosan atau kesepian.

                                • Orangtua Rajin Memonitori Jenis Permainan Game, jangan sampai kita sebagai orangtua berpikir, memfasilitasi games untuk anak hanya agar anak itu anteng. main games boleh saja, asal tidak berlebihan dan kita wajib tahu permainan apa yang di mainkan si anak, karena zaman sekarang game online banyak sekali pengaruh negatif nya, seperti avatar pornografi.

                                  • Letakan Perangkat Permainan Games di Ruang Keluarga dimana Anggota Keluarga Dapat Memantau, dengan begitu memudahkan kita, melihat apa yang anak lakukan dan games apa yang ia mainkan sehingga lebih mudah dikontrol.

                                    • Disiplnkan Waktu dalam Bermain Games atau Internet, berilah jatah waktu bermain games, misalnya 2 jam sehari. atau sabtu minggu bebas bermain gadget tapi sambil di pantau.

                                      • Pastikan Anak Memiliki Variasi Aktivitas, seperti bermain, membaca buku, berolahraga atau berinteraksi dengan anak-anak lain.

                                        • Biasakan Melakukan Kegiatan Bersama Keluarga, seperti aktifitas rutin yang menyenangkan misalnya olahraga, mancing, jalan2 dan sebagainya.

                                          • Jika ia Melakukan Permainan yang Positive dan Merangsang Akademinya artinya Permainan tersebut Memberikan Manfaat untuk Dirinya. ada banyak manfaat dari kemajuan teknologi informasi di zaman serba praktis ini, jika kita pintar mem'filter manfaat positif nya. ada beberapa games edukasi atau metode pembelajaran tutorial yang dapat membantu perkembangan anak. ini boleh2 saja asal  jangan terlalu berlebihan . sinar monitor pada gadget juga tidak baik untuk mata jika ditonton terus menerus.

                                          Nah, itulah beberapa Tips Mengatasi Anak yang Kecanduan Games yang saya kutip dari acara seminar parenting. semoga kita sebagai orangtua tidak salah langkah dalam memberikan yang terbaik untuk para buah hatinya. sekian dulu artikel ini, jika ada yang mau ditambahkan silahkan di kolom komentar..

                                          Bersiaplah Parents mengadapi kemajuan teknologi, terutama membekali anak-anak kita dengan benteng iman yang kuat, karena kuncinya adalah Keteguhan Aqidah dan Akhlakul Kharimah. Semoga anak, cucu, keturunan kita menjadi generasi yang soleh dan soleha. aamin ..


                                          Kesimpulannya,
                                          • Orangtua dan pendidik wajib meng-upgrade diri, artinya orangtua harus setingkat lebih tahu dari pada anak, mengikuti perkembangan zaman. jangan hanya berharap anak 'anteng' lalu kita suguhi ia dengan Televisi, PS, Gadget tanpa tahu apa sisi positive atau negativ dari teknologi tersebut.
                                          •  Idealnya orangtua dan pendidik satu tingkat di atas pengetahuan anak atau setidaknya setara.
                                          • Saat anak bertanya jangan sekali- kali orangtua tidak mengetahui sedikitpun inforamasi yang dibicarakan anak. ini biasanya lebih condong ke pembicaraan tentang 'seks' yang belum mereka pahami. sebenarnya kita wajib memberitahunya lewat 'pendidikan seks' sejak dini dengan bahasa yang baik dan benar. jika orangtua tidak bisa memberi jawaban yang benar. anak akan mencari jawabanya sendiri, seperti kepada teman. tapi tidak semua jawaban temannya benar, kan?
                                          • Jika kita belum mempelajari topik tersebut jangan tinggalkan anak untuk mencari jawabanya sendiri. segera ajak anak untuk mencari jawaban dengan diskusi bersama. hal ini akan membuat anak mengandalkan orangtua. jika anak bertanya tentang hal yang kita anggap "tabu" menyangkut seks, sebagai orangtua kita jangan mengindarinya tapi berusaha menjelaskan dengan bahasa yang benar. misalkan anak bertanya tentang "apa itu perkosaan/pelecehan seksual bu?"
                                            "perkosaan/pelecehan seksual adalah dimana aurat kita di pegang, disentuh oleh orang lain. aurat itu hanya boleh di sentuh oleh kita sendiri, bukan mamah, ayah, teman wanita/pria , bukan siapa-siapa kecuali kita sendiri".

                                          • Orangtua harus memperhatikan manajemen waktu harian anak sejak kecil . kapan jam ideal ia bermain? berapa lama anak boleh menonton televisi? tontonan apa yang sesuai dengan usia anak, jam berapa sebaiknya anak tidur malam dan bangun dengan jumlah  jam yang cukup, kapan waktunya anak harus belajar.
                                          • Tontonan dan video apa yang di lihat anak kita wajib tahu. Yups, orangtua harus kepo jangan lengah 10 menit pun dalam mengawasi anak, sederhanya apa yang anak-anak tonton di tv maupun gadgetnya kita harus tahu dan paham. apakah itu mendidik atau tidak baik, apakah itu tontonan dewasa atau anak-anak. orangtua harus cerdas mem'filter.

                                          Dari lingkungan anak belajar dari apa yang ia lihat mereka meniru. Semoga anak-anak kita menjadi anak yang cerdas dalam memilih yang baik. sekian dulu ulasan saya tentang Peran Ibu Cerdas, Mendidik Anak di Era Digital.

                                          Semoga Bermanfaat!


                                          Wassalamualaikum, wr.wb



                                          4 comments:

                                          1. Era digital menurut saya era penuh berkah sekaligus tantangan. Harus benar" bijak tentunya menggunakan segala media digital yg menghubungkan dengan dunia luar terutama mengawasi dan mengarahkan anak" dalam menggunakannya. . Tfs mbaaak, bermanfaat banget 😊

                                            ReplyDelete
                                          2. tapi ga hanya anak aja bun, yang kecanduan gadget. orangtuanya juga hehe

                                            ReplyDelete
                                          3. bermanfatt sekali artikelnya..
                                            buat pelajaran .thks mba sharing ilmuya

                                            ReplyDelete