Tuesday, September 19, 2017

Menulislah dari hati


Benar kata sebuah buku yang pernah saya baca, menjadi penulis itu berawal dari membaca. Sekalipun, seperti JK. Rolling penulis buku fiksi Harry pother yang terkenal berkat imajinasinya yang tinggi itu, ia dapatkan dari hobi membacanya sejak kecil.

ada banyak manfaat dari membaca, tentunya buku yang kita minati. Membaca membuat saya mengenal dunia. Saya sendiri mulai menyukai membaca sejak kelas 2 SD saat sudah lancar membaca. Jenis buku yang saya sangat sukai saat itu, jelas bukan buku pelajaran. Majalah bobo, adalah majalah kesukaan saya. Saya dan kakak saya rutin membeli dan mengoleksi majalah Bobo. Saking hobi nya membaca kami berdua sering berburu majalah bekas di loakan buku, Terus sampai kami dewasa. majalah yang menjadi favorit saya kecil adalah Bobo, Ina, tabloid Gaul, majalah Gadis, KawanKu (sampai saya sendiri bermimpi ingin menjadi model majalah remaja, tapi lupakan lah) dan yang terakhir Cosmo Girl (ini versi wanita dewasa) belum lagi kumpulan cerpen, sampai komik petualangan doraemon, dektektif conan, shincan, teenlit, novel dll. Tapi, sekarang buku yang saya koleksi lebih ke religi dan milik perpustakaan sekolah yang belum di kembalikan. hampura nyak, bapak kepala sekolah. Semoga tidak membaca tulisan saya ini 😂

Membaca membuat saya ketagihan, yang ada dipikiran saya saat membaca adalah "oh ternyata dunia itu luas, hidup bukan hanya tentang kita, kita bisa tahu macam macam karakter orang, kita dapet ilmu dari tips, cerita dan fakta". Hampir setiap hari saya membaca, dulu saya kecil sering membaca berdua dengan kakak saya. Dari majalah sampai koran milik bapak di embat juga (di beberapa koran seperti Republika ada rubik khusus anak, iptek, pengetahuan dan parenting, tapi ga tau kalo sekarang masih ada apa enggak)

Membaca saat ada waktu luang, seperti hari minggu bangun tidur baca koran, pulang sekolah, abis makan baca majalah, mau tidur di kamar, sampe di kamar mandi baca apa aja yang penting bikin baper 😯

Abisnya resep suka ada tips tentang kecantikan, cerpen percintaan, cerpen misteri, zodiak sampe tentang cowok juga ada, haha

Pengalaman awal menulis 
Membaca membuat kita berimajinasi tentang apa yang disampaikan penulis (telepati mungkin haha). Dengan membaca membuat saya belajar menyusun dan mengenal kosa kata baru. Akibat2 ketagihan dan rasa kepo karena membaca, saya kecil, saya remaja dan kakak saya senang sekali jika ada kuis sayembara di majalah atau dikoran yang ada hadiahnya (itupun jika beruntung) seperti sayembara bobo, surat bobo, pertanyaan2 anak, tts berhadiah, cerpen. Iseng2 ikutan berpartisipasi dengan semangat 45. Lucunya selama bertahun tahun, selama itu tidak ada satupun surat saya yang di muat!  😂

Tidak lain dan tidak bukan karena saya dan kakak saya baru belajar mengirim surat lewat pos (bayangin surat pertama yang saya tulis, kirim sendiri, patungan beli prangko, serta patungan naek angkot buat ke kantor pos itu bocah kelas 3 SD) dengan bekal petunjuk singkat dari bapak jadilah saya memutuskan untuk mengirim karya ke redaksi lewat pos. Saya baca materi mengirim surat lewat pos di buku pelajaran bahasa indonesia tapi ga ketemu tutornya, cuma contoh penulisannya saja, sia sia baca 3× bulak balik (maklumin aja anak kelas 3 SD yang pemahaman tutorialnya masih kurang).

1. Gagal dari awal ternyata permisah. Surat yang saya masukan ke kotak pos ternyata kotak pajangan di depan gerbang kantor pos, bukan kotak pengiriman sebenarnya. (Salahnya tidak konfirmasi ke pegawai pos, main masukin aja dasar bocah)  ngakak sumpah

2. Parahnya saya tahu ketika sudah berusia 18 tahun. Waktu itu saya hendak mengirim surat lamaran kerja lewat pos. Dan baru tau kalo kotak orange di depan kantor pos itu bukan kotak untuk mengirim surat. OEMJI! Jadi selama ini surat2 yang saya kirim ke redaksi bertahun tahun tidak sampai2 karena salah objek tah???! Haha 😂😅

Dari membaca saya belajar menulis! 



Menulis Diary, 
Menulis diary sudah saya lakukan sejak kelas 3 SD waktu itu curhatnya tidak begitu penting hanya seputar peliharaan si meong, si ayam, naksir pedro filem amigos. Lanjut sampai kelas 6 yang isi nya mulai naksir diem diem sama seseorang gitu, eaa. menulis diary waktu itu bukan seperti menulis agenda kegiatan atau keseharian. Menulis diary waktu itu adalah tentang curahan isi hati alias Curhat, curhat = rahasia!

Selain karena tampilan buku diary lucu lucu bikin laper mata. Laper matanya anak SD, saya mulai mengoleksi buku tersebut deh. Ada Diary kelap kelip, orji, sampai fail sekalian diary yang ada kunci gembok nya itu biar ga ada yang baca! Tapi lagi lagi kejailan saudara selalu saja kepo, memporak porandakan my diary untuk di geledah. (Kaka saya sering sekali kepo mencari tau isi diari adiknya sampe gemboknya diary di pukulin Batu)  ngakak lagi 😂


Belajar menulis cerpen
Tidak berhasil menulis diary karena selalu ada aja orang yang kepo. Atau menulis diary kalo sedang sedih aja. akhirnya bella remaja kepikiran untuk mengasah minat menulisnya di bidang cerpen. Cerpen tersebut niatnya mau dikirim ke redaksi majalah atau berharap ada penerbit yang menerbitkan (pikiran sudah jauh melintang)

Meskipun sering membaca dan menyukai cerpen. Saya termasuk payah, karena perbekalan ilmu yang terbatas. (Ga ada yg ngajarin dan prasarana belajar tidak ada) ujung ujungnya balik lagi ke buku diary.


Pertama mengenal Blog

Masih ingat sekali Pertama punya blog waktu kelas 3 SMA, buatnya di warnet sampe nelpon temen di telpon umum minta Kasih petunjuk gimana caranya #niat banget.

Alasan pengen punya blog karena suka aja nulis. Salin tulisan yang saya anggap bermanfaat dari file ke blog (karya sendiri), sekalian cari bahan buat mading sekolah waktu itu, tapi akhirnya berhenti ngeblog karena prasarana terbatas (tidak punya komputer, olok ke warnet bae mah)

Sampai sekarang, sampai sudah berumah tangga dan alhamdulilah punya blog  lagi. Blog bisa dijadikan tempat menulis bagi yang tidak kesampaian menjadi penulis profesional permisah, haha #becanda

Banyak ya, manfaat dari menulis di blog dan blogwalking, tidak perlu saya jabarkan ya manfaatnya, puanjannng. Anggap saja udah tau sendiri.

Niat ngeblog
Jujur, awal saya memutuskan ingin buat blog lagi tepatnya setahun yang lalu adalah kerena uang. Mendengar banyak informasi tentang blogger sukses, saya mulai tergoda (naif bgt ya). kedua karena saya memang ingin terus produktif meski sudah jadi emak, istri (Mumpung masih muda ya kan?)

Ternyata menjadi blogger yang berpenghasilan dollar itu ga gampang, saya belajar dari nol tentang SEO dan HTML dan akhirnya frustasi 😂

Okey saya coba jalan alternatif dengan iseng2 mengikuti lomba blog kompetisi. Baru sekali nyoba di Bulan itu saya menang pemirsah. Meskipun juara tiga.

Yeay 👏

Dari kemenangan pertama itu membangkitkan semangat saya untuk terus belajar menulis blog, mengikuti lomba blog lainnya dan mengharap menang. "Lumayan nih kalo menang buat nambahin prabot rumah, dan biaya kuliah"  Intinya kalo ga dari adsense dari lomba juga gapapa.

Masih tentang uang
Setiap Bulan saya rajin update artikel blog competition, tapi sayang sekali belum pernah menang lagi. Saya belajar, mencari poin poin agar artikel menarik. Tak tanggung tanggung saya instal ulang laptop demi mendapatkan fasilitas corel draw dan soto sop dan aplikasi canggih lainnya.

Tapi dengan waktu terbatas dan tidak ada tutor serta fasilitas, saya belum menguasai infografis maupun ilustrasi pelengkap blog yang dianggap selalu jadi modal utama menjadi pemenang kompetisi blog. Sampai akhirnya laptop saya rusaakkk 😔😢

Inalilahi

Kecewa?  Iya!
Marah?  Banget
Putus asa?  Sedikit!
Sedih?
Udah ah jangan nanya mulu

Akhirnya saya fakum sebentar sekitar 3 bulan dari dunia perbloggingan.

Bagi saya waktu itu ngeblog adalah, tentang uang. Ikut lomba jadi juara dapet uang. Tidak munafik, saya juga mengharap bisa dapet uang dari adsense.

Mindset saya tentang blog berkualitas itu adalah mahal. Modal ngebolg itu mahal salah satunya harus punya laptop.

Pengen jadi juara lomba blog juga mahal,  perangkat harus mumpuni. Tempelate blog Bagus, disertai ilustrasi pendukung layaknya persentasi seperti efek visual, disain grafis, camera dslr.

Dan saya fokus mengejar itu.

Sampai akhirnya saya sadar, ketika saya mentwett "kata orang mindset itu mempengaruhi hasil. Tapi kenapa setiap udah yakin atau geer duluan malah ga terkabul. Jadi menjatuh kan minset saya" #putus asa ceritanya
Lalu seorang teman di twitter membalas tweet saya bahwa mindset dan terobsesi itu hampir sama.


Oh tidak, Saya terobsesi


Menulis bukan lagi dari hati melainkan karena ingin menang dalam lomba blog 😨

Tulisan saya bukan lagi tentang konten yang berisi. menulis untuk berbagi pengalaman, ilmu kepada pembaca visi dan misi saat saya pengin punya blog untuk pertama kalinya (SMA) Tapi untuk lomba dan dapet duit.

Uang memang menyilaukan apalagi dikala kritis. Tapi rezeki akan datang sendiri jika kita ikhlas, berusaha dan menyerahkan hasilnya kepada tuhan. Perkataan simpel ini sebenarnya mempunyai arti yang sangat berarti.


Apa itu menulis dari hati? 


Mulai sekarang, saya benahi rumah Blog ini. Saya lebih pioritaskan tentang konten artikel yang berisi, lalu ilustrasi pendukung, memilih kompetisi yang kiranya saya minati dan cocok, bukan tentang hadiahnya tapi pilih mana kesempatan menangnya yang lebih besar #tetep, tidak membabi buta semua blog kompetisi saya ikuti. Haha stres iya

Dan itu mudah permisah, sama seperti saat saya kecil dulu menulis diary. Mengingatkan saya tentang kerinduan tulisan naif waktu kecil. Ternyata menulis itu,  semudah hati yang berbicara. Kita hanya tinggal membaca buku, meresensinya, menulis ulang apa yang kita dapat dari informasi tersebut, berbagi kepada pembaca layaknya menyampaikan pesan langsung kepada seseorang (ngobrol).

Bukan tentang pusing mikirin deadline lomba, begadang maksain bisa infografis yang saya dibikin frustasi dibuatnya, sakit sakitan mikirin laptop rusak, urusan rumah menjadi nomer sekian demi belajar agar bisa memiliki blog yang warna warni, bisa bergerak gerak tulisannya (mirip mirip vlog/persentasi).

beberapa blogger langganan juara lomba blog yang menginspirasi saya. Mereka memang keren tapi mayoritas di dukung dengan tampilan blog super WaW. Seperti gambar dengan ilustrasi pendukung. (Gak tau sebutannya apa, pokoknya tulisan, gambarnya bergerak gitu deh, keren pokoknya)

Juri pun kebanyakan meniali dari hasil tampilan blog, sedikit juri yang menilai tentang isi blog.

Tentang isi blog yang berisi, dan kelihatan menulis dari hati versi saya adalah blognya Kang masroer. Blognya sederhana, beberapa ilustrasi dan konten pendukungnya cukup oke, membuat tulisannya selalu enak di baca, meski efeknya tidak heboh.

yang ke dua Langit amarvati. pemenang blog competition prelo vol 1. Tulisannya sangat dari hati, enak banget dibaca, simpel, sederhana namun penuh arti. Didukung oleh infografis dan efek visual keren. Tanpa efek macem macem itu pun menurut saya tetap Bagus.

Bayangkan jika efek gerak2 nya tidak ada tulisan terkesan monoton. Itu jika tidak menulis dari hati. Tapi tidak bagi yg menulis dari hati, pembaca akan menikmati jalan ceritanya seperti blog sujiwo.com milik blogger Pungki prayitno.

Okey, Sekarang saya akan memperhatikan isi tulisan dari pada ilustrasi bergerak yang katanya keren itu loh. Sedikit dikit belajar, biarlah tidak sehebat blognya yuni adriyani. Yang penting saya sudah berusaha menulis dari hati dan menyerahkan tugasnya kepada panitia, selanjutnya hanya allah yg menentukan hasilnya.

Tidak menjadi juara utama lagi???
Tidak apah, kemarin dapet souvenir, hampers pun sudah sukur. 👏 yeay

(Kalo ga menang juga Ayo kita samperin tuh jurinya, kita keroyok!  Haha)


saya mengerti untuk menjadi profesional itu butuh proses. Selangkah demi selangkah dan saya menikmati itu.

Uang bukan segalanya. Saya akan banyak belajar lagi tentang menulis dari hati 😊



14 comments:

  1. Tetap semangat ngeblog ya mbak. Aku rajin banget ikut lomba blog tapi kalah melulu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiks 😢
      Iya Farida, semangat semangat itung2 mengasah keterampilan menulis

      Delete
  2. Busyet itu buku perpus belum dibalikin, kok sama ya.... Hahaha.

    Saya juga mulai suka baca buku sejak kelas 2 SD. Dulu itu sarapan pagi aja sambil baca buku, biar tambah seru. Waktu itu suka baca buku pelajaran yang ada alur ceritanya. Terus pas ABEGEH, suka baca majalah Aneka dan HAI. Tau dong kedua majalah remaja ini teh???

    Kalo komik suka banget sama donald bebek, dulu sering banget beli dari tukang koran. Terus saking suka baca, saya langganan koran, waktu itu kan internet belum booming, jadi baca berita dari koran, sekarang mah semua serba dari internet. Tapi bagus, waktu itu jarang ada berita HOAX.

    Bujug dah, masa pajangan kotak pos dimasukkin surat juga, hhahaaha.. Ngakak gak bisa ngebayangin dah ah.

    Kalo saya kayaknya gak menulis dari hati deh, hahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hendra Suhendra ga nulis dari hati tp supaya menang di blog competition hasil tetp menang. Itu berarti rezeki kamu 😀

      Iya semua buku yg kamu baca aku tau, donal bebek juga seru. Sial mulu si donalnya, lumayanlah lucu. Kalo sekrg jamannya internet ya, tp Bagus deh boros kouta haha

      Delete
  3. Wah, pengalaman yang sama banget nih. Dari kecil juga hobi baca bobo, bocil, terus mulai "naik kelas" ke komik, novel, tabloid, majalah remaja (langganan Kawanku juga saya - skrg majalahnya udah tinggal sejarah) hingga akhirnya pengen coba bikin karya sendiri, bikin cerpen, lalu lanjut ke blog. Generasi 90'an juga nih kayaknya hehehe...

    Monggo mampir ke blog saya juga ya.

    www.melsplayroom.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener nih generasi 90 an pasti udah ga asing lagi sama majalah fenomenal itu. Sekrg udh zamannya internet yaa.. Ga ush baca majalah banyak ilmu juga yg di dapet.

      Delete
  4. Judulnya menarik bgt nih, isinya bikin ngakak..sama saya juga suka baca trus belajar nulis. Skrng buat blog utk ikut lomba tp blm pernah menang, hiks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tetep semangat mba yus, kekalahan itu adalah pelajaran. Ga ada org yg langsung jadi juara. Psti semua butuh proses

      Delete
  5. ya ampun mba tu kotak orange di musnahin mba hahaha bikin karya org ga sampe 🤦🏼‍♀️
    menulis sesuai pengalaman pasti mudah mba itu yang aku rasain, feelnya dpt drpd menulis sesuatu yg jauh dr apa yg prnh aku alamin klo aku gitu. ikutan lomba aku jadiin asah menulis klo menang alhamdulilah klo kalah ga kecewa tp justru memetik hikmah 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya besok dibakar aja deh..

      Iya maksud aku menulis dari hati itu apa yg kita rasain. Jadi gampang nulisnya..

      Delete
  6. saya suka majalh bobo mba, apalagi bona dan rong rong, kalo jalan ke mall tujuan cuman satu gramedia, pertama kali menulis adalah di buku diari teman yang dioper dari bangku kebangku, lalu lanjut gegayaan bikin cerita dongeng di buku tulis pake pensil yang sebentar2 dihapus untuk direvisi ceritanya dan saya suka artikel mu mba lucu dan menginspirasi, bikin semangat lagi untuk menulis dari hati.:)

    ReplyDelete
  7. Semnagat mbk, banyakin kumpul dengan orang2 ang bersemnagt biar nular hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener itu bener energi positivenya biar nular ya 😊

      Delete